Saturday 8 February 2014

Bisnis Sembako

Teman-teman pasti sudah tahu kalau sembilan bahan pokok (sembako) akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Jelas dari namanya sembako adalah sebuah komoditi yang tak bisa ditawar-tawar lagi urgensinya. Semua orang butuh, suka atau tidak suka mereka akan konsumsi. Oleh karena itu tingginya kebutuhan membuat banyak sekali pelaku bisnis ini yang secara otomatis menimbulkan persaingan yang tinggi diantara pelakunya. Kalau bahasa pakarnya ini disebut "bleeding market" ah tapi saya bukan pakar, cuma orang biasa yang mencoba berbagi apa yang saya tahu berdasar pengalaman.

Semakin banyaknya toko retail bergaya modern seperti alfamart, indomart dan kawan-kawannya menimbulkan kekhawatiran para pelaku UKM retail yang bermain di bisnis ini. Coba saja teman-teman amati di jalan raya, selang beberapa meter saja bisa terlihat saling tikam diantara mereka. Logikanya, mereka saja saling tikam apalagi UKM sembako retail yang bermodal kecil, pasti kenal libas pula.

Lalu sebenarnya, masih bisakah kita berbisnis sembako dengan melihat perkembangan yang ada sekarang?

Menurut saya bisa, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.


  1. Jika ingin membuka lokasi bisnis sembako di jalan raya, retail akan kalah tapi untuk yang agen masih ada peluang.
  2. Memanfaatkan lokasi perkomplekan atau perkampungan yang belum bisa dijamah alfa dkk secara langsung. Misal: menyulap rumah sebagian menjadi toko (ini dilakukan ayah saya sudah puluhan tahun).
  3. Bisnis sembako tidak mungkin memainkan harga terlalu ekstrim, jadi risetlah harga dari pesaing disekitar.
  4. Karena harga tidak bisa dikutak-katik, konsentrasi pada pelayanan terhadap konsumen. Menyediakan layanan pesan antar, menjaga keramahan dalam melayani harus dilakukan.
  5. Yang terakhir kembali ke dasar bisnis retail, ketika margin tidak bisa dikutak-katik maka jumlah transaksi harus banyak. Taktik ini bisa direalisasi dengan menambah jenis barang di toko teman-teman.
Itulah sekiranya yang bisa saya beri di artikel kali ini, seiring bertambahnya ilmu bisa saja tulisan ini saya edit.






No comments:

Post a Comment